Inilah inovasi terkini dari layanan PLN yang lebih menjanjikan Kemudahan, Kebebasan dan Kenyamanan bagi pelanggannya : Listrik Prabayar – Listrik Isi Ulang !
Dengan listrik prabayar, setiap pelanggan bisa mengendalikan sendiri penggunaan listriknya sesuai kebutuhan dan kemampuannya.
Seperti halnya pulsa isi ulang pada telepon seluler, maka pada sistem listrik prabayar, pelanggan juga terlebih dahulu membeli token (voucher listrik isi ulang) yang terdiri dari 20 digit nomor yang bisa diperoleh melalui gerai ATM sejumlah bank atau melalui loket-loket pembayaran tagihan listrik online.
Lalu, 20 digit nomor token tadi dimasukkan (diinput) ke dalam kWh Meter khusus yang disebut dengan Meter Prabayar (MPB) dengan bantuan keypad yang sudah tersedia di MPB.
Nantinya, lewat layar yang ada di MPB akan tersajikan sejumlah informasi penting yang langsung bisa diketahui dan dibaca oleh pelanggan terkait dengan penggunaan listriknya, seperti :
• Informasi jumlah energi listrik (kWH) yang dimasukkan (diinput).
• Jumlah energi listrik (kWH)) yang sudah terpakai selama ini
• Jumlah energi listrik yang sedang terpakai saat ini (real time).
• Jumlah energi listrik yang masih tersisa.
Jika energi listrik yang tersimpan di MPB sudah hampir habis, maka MPB akan memberikan sinyal awal agar segera dilakukan pengisian ulang.
Dengan demikian, pelanggan secara real time, setiap saat, kapan saja dapat mengetahui secara persis penggunaan listrik di rumah. Jadi, kendali penggunaan listrik sungguh ditangan anda !.
CARA HITUNG JUMLAH KWH PLN PRABAYAR
Karena banyaknya pertanyaan tentang bagaimana cara menghitung KWh yang didapat dari pembelian Token Listrik Prabayar berikut adalah cara perhitungan kwh listrik prabayar
Berikut Tabel harga listrik prabayar / kwh
SOSIAL |
S2 | 450 | 325/kwh |
S2 | 900 | 455/kwh |
S2 | 1300 | 605/kwh |
S2 | 2200 | 650/kwh |
S2 | 3500 | 755/kwh |
RUMAH TANGGA |
R1 | 450 | 415/kwh |
R1 | 900 | 605/kwh |
R1 | 1300 | 790/kwh |
R1 | 2200 | 795/kwh |
R2 | 5500 | 890/kwh |
R3 | >6600 | 1330/kwh |
| | |
BISNIS |
B1 | 450 | 535/kwh |
B1 | 900 | 630/kwh |
B1 | 1300 | 795/kwh |
B1 | 2200 | 905/kwh |
B2 | 5500 | 1100/kwh |
RUMUS : { (NOMINAL-Adm bank)-PPJ(NOMINAL-Adm bank) } / biaya per-kwh
Adm Bank : 1600
PPJ : bervariasi setiap daerah max 10 % (rata2 3-6%)
Biaya/kwh : lihat tabel diatas
TOKEN MSN/IDPEL 22110627704 a.n ZULFIKAR, IR TOKEN: 46689942080535188036 Dnm 100000 Harga 100000 KWH: 149.3 BERHASIL. RpToken: 90275.23 PPN:0 PPJ:8124.77 MTR:0 AGS:0 ADM:1600
Rumus:
Rp token = Denom – admin – materai – PPN – PPJ
Jumlah KWH = Rptoken/Tarif
PPJ untuk masing-masing daerah berbeda karena merupakan pajak daerah
Sehingga jumlah kwh yang seharusnya didapat = 90275.23 : 605 = 149.215 ~ 149.3
dengan demikian anda bisa menjelaskan kepada pelangan anda berapa kwh yang diteripa oleh pembeli jika membeli senilai token yang dimaksud, yang jelas report yang ada terima melalui sistem mediantara lengkap dan jelas termasuk didalamnya jumlah kwh yang akan diterima pelanggan.
CONTOH LAIN:
Rumus
{(Nominal – Adm Bank) - PPJ x (Nominal-Adm Bank)} : Biaya Per KWh
Keterangan
Adm bank = Rp 1.600,-
PPJ (Pajak Penerangan Jalan) untuk setiap daerah bervariatif dengan jumlah maksimal 10% dari biaya nominal. Anggap saja untuk Kabupaten 3% dan Kotamadya 6%
Contoh Kasus
Pembelian Token PLN Rp 20.000,- Golongan Daya R1 1300 Watt daerah Kabupaten Bandung
Perhitungan
Adm Bank = Rp 1.600,-
PPJ 3%
Biaya per KWh : Rp 790
Maka KWh yang didapat :
={(20.000 - 1.600)- 3% x (20.000 - 1.600)} : 790
= (18.400 - 552) : 790
= 17.848 : 790
= 22,59 KWh
CONTOH STRUK PLN PRABAYAR:
Struk Pembelian Listrik Prabayar Token PLN berisi informasi tentang Admin Bank, PPJ, RP Token dan Jumlah KwH yang didapat dari Rupiah yang dibayarkan.